Senin 20 Apr 2020 06:31 WIB

Tiga Olahraga yang Dicontohkan Rasulullah

Memanah, berkuda, dan gulat adalah olahraga yang dicontohkan Rasulullah

Memanah adalah salah satu olahraga yang dicontohkan Rasulullah SAW (gambar IlustrasI)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Memanah adalah salah satu olahraga yang dicontohkan Rasulullah SAW (gambar IlustrasI)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Olahraga sarat manfaatnya untuk menjaga kebugaran tubuh. Salah satu wujud hidup sehat ialah rutin menghabiskan waktu untuk aktivitas fisik, di samping menjaga pola makan dan minum.

Rasullullah SAW mengajarkan umatnya untuk hidup sehat. Nabi Muhammad SAW pun suka berolahraga. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, "Lemparkanlah (panah) dan tunggangilah (kuda)" (HR Muslim). Memanah dan berkuda merupakan dua jenis olahraga yang dianjurkan Nabi SAW kepada umatnya.

Baca Juga

Memanah sudah dikenal sejak berabad-abad sebelum Nabi SAW lahir. Diperkirakan, olahraga ini muncul sejak puluhan ribu tahun sebelum Masehi. Pada zaman kuno, memanah adalah salah satu metode untuk berburu.

Rasulullah SAW sendiri merupakan seorang pemanah yang ulung. Beliau memiliki tiga busur. Adapun di antara para sahabat beliau yang ahli memanah adalah Sa'ad bin Abi Waqash.

Seperti halnya memanah, olahraga berkuda pun sudah dikenal manusia sejak zaman purba. Kuda-kuda yang tadinya liar kemudian dijinakkan sehingga tenaganya dimanfaatkan demi kepentingan sehari-hari manusia.

Rasul SAW menyerukan generasi muda Muslimin untuk mahir berkuda. Bahkan, kemahiran itu dipandang sebagai kemampuan dasar yang mesti dimiliki tiap pria. Apalagi, berkuda sangat diperlukan dalam berbagai keperluan, mulai dari berburu, adu ketangkasan, hingga berjihad.

Olah raga lainnya adalah gulat. Ini adalah bentuk bela diri yang dikenal sejak zaman kuno peradaban manusia. Di tangan masyarakat Mesir Kuno, gulat yang semula dipraktikkan secara sederhana, akhirnya dijadikan lebih terpola dan sistematis. Dibuatkan aturan-aturan tertentu. Perkembangan olah raga ini pun terus menguat hingga era Yunani dan Romawi Kuno.

Bagi masyarakat Arab masa itu, gulat adalah salah satu latihan yang rutin dijalankan. Gulat pun termasuk syarat kecakapan yang lazim dimiliki suatu pasukan. Kompetisi gulat juga kerap diselenggarakan dengan beragam seremonial di dalamnya. 

Pada masa Rasulullah, tersebutlah seorang pegulat tangguh, yakni Rukanah bin Yazid. Ia menantang seluruh lelaki di kota untuk bergulat. Tantangan itu pun disambut dengan sikap terbuka dan keberanian oleh Rasulullah SAW. Akhirnya, Rukanah bertekuk lutut dan kalah. Setelah itu, Rukanah masuk Islam dan menjadi pengikut setia Nabi Muhammad SAW.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement