Sabtu 18 Apr 2020 19:16 WIB

Kasih Sayang Rasulullah terhadap Anjing

Kasih sayang Rasulullah SAW ditujukan tanpa batas, termasuk terhadap hewan

Anjing ilustrasi
Foto: pxhere
Anjing ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nabi Muhammad SAW bersabda, "Sayangilah siapa atau apa saja yang ada di bumi, maka kalian akan disayangi yang ada di langit.” Risalah Islam yang dibawa Rasulullah SAW menganjurkan manusia untuk menebar kasih sayang. Bahkan, Allah SWT pun memiliki sifat Mahapengasih dan Mahapenyayang!

Kasih sayang yang ditunjukkan Rasulullah SAW tidak hanya untuk keluarganya, sahabatnya, atau bahkan orang-orang yang memusuhi beliau. Tidak ada batas untuk kebajikan yang beliau tebar.

Baca Juga

Salah satu target kasih sayang Nabi SAW ialah hewan dan tetumbuhan. Berikut kisah yang dikutip dari Kitab al-Maghazi.

Waktu itu, Rasulullah SAW memimpin pasukan Muslimin dalam ajang pembebasan Makkah (fathu Makkah). Dari Madinah, berbondong-bondong manusia mengikuti arak-arakan ini.

Nabi SAW telah berpesan, agar tidak ada pertumpahan darah. Kaum Muslimin mematuhinya.

Dalam perjalanan, beliau tiba-tiba melihat seekor anjing sedang merebahkan diri dekat sumur. Anjing itu terdengar mengeluarkan suara, seakan-akan membujuk anak-anaknya agar tetap menyusu kepadanya. Sementara, deru-derap pasukan Rasulullah SAW kian mendekati hewan tersebut.

Maka, Nabi SAW memerintahkan seorang sahabat untuk menjaga anjing-anjing tersebut supaya tidak ada satu tentara pun yang menyakiti mereka.

Selain kisah di atas, Nabi SAW juga menunjukkan rasa belas kasihannya kepada anjing. Suatu hari, di Madinah beliau melihat seekor anjing yang memiliki tanda besi panas di wajahnya. Betapa iba hati beliau menyaksikan hewan tersebut! Kemudian, Rasulullah SAW menyuruh Muslimin untuk tidak memberi tanda pada muka hewan, dan melarang pula untuk menyiksa hewan.

Anjing memang memiliki najis--yakni air liurnya. Namun, hal itu tak berarti hewan tersebut tak boleh dikasihani. Rasulullah SAW juga pernah menuturkan suatu kisah tentang seorang pelacur pada zaman Bani Israil. Perempuan yang sehari-hari tenggelam dalam dosa besar itu suatu hari menemukan anjing yang berputar-putar mengitari sumur.

Pelacur ini menyadari, anjing tersebut sedang kehausan. Maka, ia pun menjulurkan sepatunya ke dalam sumur untuk mewadahi air. Lantas, dengan benda itu ia memberi minum kepada anjing tersebut. Rasulullah SAW bersabda, dosa-dosa sang pelacur kemudian diampuni oleh Allah SWT lantaran kasih sayangnya terhadap anjing itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement