Kamis 16 Apr 2020 05:34 WIB

Keutamaan Wudhu

Banyak hadits yang menyebutkan keutamaan wudhu.

Rep: Aburrahman Rabbani/ Red: Muhammad Hafil
Keutamaan Wudhu. Foto: Wudhu, ilustrasi
Foto: Musiron/Republika
Keutamaan Wudhu. Foto: Wudhu, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berwudhu dikenal sebagai cara bersuci dengan air mengenai muka, kedua tangan, kepala dan kedua kaki. Sayyid Sabiq dalam kitabnya yang berjudul Fiqh Sunnah menyebutkan banyak sekali hadits mengenai keutamaan berwudhu.

Sebelumnya, berwudhu ini tegas disyari’atkan berdasarkan tiga macam alasan. Alasan pertama, kitab Suci Alquran, kedua sunnah dan ketiga Ijma’. Telah terjalin kesepatakan kaum muslimin atas disyariatkannya wudhu, semenjak zaman Rasulullah.

Baca Juga

Keistimewaan wudhu disebutkan, salah satunya dari Abdullah ash-Shunabaji, bahwa Rasulullah bersabda: “Bila seorang hamba berwudhu lalu berkumur-kumur, keluarlah dosa-dosa dari mulutnya, jika ia membersihkan hidung, dosa-dosa akan keluar pula dari hidungnya, begitu juga tatkala ia membasuh muka, dosa-dosa akan keluar dari kepala bahkan dari telinganya, begitu pun tatkala ia membasuh kedua kaki, keluarlah pula dosa-dosa tersebut dari dalamnya, kemudian tinggallah perjalannya ke mesjid dan shalatnya menjadi pahala yang bersih baginya.”

Selanjutnya, berwudhu menghapuskan dosa-dosa dan menyempurnakan segala amalan. Hal tersebut disebutkan dalam bukunya, dari Anas r.a Rasulullah bersabda:

“Dengan perangai yang baik, yang terdapat pada seorang laki-laki, Allah menyempurnakan segala amalnya, dan dengan bersucinya untuk mengerjakan sholat, Allah menghapus dosa-dosanya. hingga bulatlah sholat itu menjadi pahala baginya.”

Kemudian dengan berwudhu selain menghapuskan dosa-dosa juga mampu mengangkat derajat seseorang. Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw bersabda:

“Maukah saya tunjukkan padamu hal-hal dengan mana Allah menghapuskan dosa-dosamu serta mengangkat derajatmu?”

“Menyempurnakan wudhu menghadapi segala kesusahan, dan sering melangkah mengunjungi mesjid, serta menunggu sholat demi sholat. Nah itulah dia perjuangan, perjuangan sekali lagi perjuangan.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement