Sabtu 11 Apr 2020 10:48 WIB

Hacker Makin Gencar Kirim Link Berbahaya di 2 Negara Ini

Setelah Gerilya di China, Hacker Makin Gencar Kirim Link Berbahaya

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Setelah Gerilya di China, Hacker Makin Gencar Kirim Link Berbahaya di 2 Negara Ini, Gegara Corona!!. (FOTO: Reuters/Kacper Pempel)
Setelah Gerilya di China, Hacker Makin Gencar Kirim Link Berbahaya di 2 Negara Ini, Gegara Corona!!. (FOTO: Reuters/Kacper Pempel)

Warta Ekonomi.co.id, Bogor

Peretas dan penjahat daring akan semakin memanfaatkan celah di tengah pandemi corona, begitulah bunyi peringatan dari pejabat keamanan siber Amerika Serikat dan Inggris.

Menurut penasehat Badan Keamanan dan Infrastruktur Keamanan Siber AS dan Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris, peretas dari segala sektor semakin gencar mengirim tautan berbahaya melalui pesan berkedok informasi seputar COVID-19.

"Hacker yang dibayar oleh pemangku kepentingan itu memanfaatkan masa sulit untuk mengeksploitasi dan mengambil keuntungan dari publik dan bisnis," ujar Asisten Direktur CISA untuk Keamanan Siber, Bryan Ware, dikutip dari Reuters, Kamis (9/4/2020).

Baca Juga: Bahaya! Sejak Corona Merebak ke Berbagai Negara, Hacker di China Makin Bergerilya

2 lembaga itu memperingatkan, peretas juga mengeksploitasi lonjakan permintaan di tengah kebijakan bekerja dari rumah. Para peretas itu menjual alat peretas yang dibalut sebagai perangkat lunak kolaborasi jarak jauh yang diproduksi oleh Zoom dan Microsoft.

Lembaga tersebut menambahkan, "peretas juga menargetkan jaringan pribadi virtual sehingga akan lebih banyak jumlah karyawan yang terhubung ke kantor mereka."

Industri keamanan ruang digital telah terancam selama berminggu-minggu terakhir, karena berbagai perangkat lunak berbahaya bertema corona semakin marak.

Lebih lanjut, Eksekutif Microsoft Rob Lefferts mengungkapkan lonjakan tingkat keberhasilan peretas dalam serangan sibernya.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement