REPUBLIKA.CO.ID, Kisah pembakaran Nabi Ibrahim AS karena mendakwahkan tauhid kepada kaumnya, terabadikan antara lain dalam surat Al Anbiyaa ayat 68-69.
“Mereka berkata: "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak. Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim"
Sebelum membakar Ibrahim, penduduk Urfa mengumpulkan kayu bakar dan hal itu berlangsung sangat lama. Mereka terlebih dahulu membuat sebuah lubang besar, lantas menaruh kayu di dalamnya, lalu membakarnya. Lubang besar inilah yang diyakini penduduk setempat sebagai kolam ikan tersebut. Ketika Allah SWT memerintahkan api menjadi dingin dan menyelamatkan Ibrahim, semua penduduk kota itu tidak ada yang mampu mengambil manfaat dari api.
Diriwayatkan dari Minhal bin Amr, Ibrahim tinggal atau berada dalam kobaran api itu selama 40 atau 50 hari. Ibrahim berkata, ''Sebaik-baik kehidupan yang saya rasakan adalah hari-hari ketika saya berada dalam kobaran api. Saya berharap, seluruh hidup saya seperti yang saya rasakan dalam kobaran api itu.''
Ada cerita menarik dari kisah Nabi Ibrahim yang diselamatkan Allah dari kobaran api. Sebagaimana diriwayatkan Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Musa, Rasulullah SAW memerintahkan membunuh tokek. ''Tokek itulah yang dahulu meniup api Ibrahim (agar tidak padam).''
Aisyah RA meriwayatkan, ''Bunuhlah tokek karena (binatang itu) yang telah meniup api yang digunakan untuk membakar Ibrahim.'' (HR Ahmad dengan sanad dhaif).
Ungkapan serupa juga diriwayatkan Ahmad dan Ibnu Majah, namun dalam sanadnya terdapat perawi yang tidak dikenal.
''Ketika Ibrahim dilemparkan ke dalam api, semua hewan di muka bumi ini berusaha memadamkan api tersebut, kecuali tokek yang berusaha meniupnya.''