REPUBLIKA.CO.ID, Dalam peristiwa hijrah Rasulullah SAW, laba-laba menjadi salah satu penyelamat Rasulullah SAW dari kejaran kafir Quraisy yang berusaha membunuhnya.
(Lihat Musnad Imam Ahmad 1:348). Atas perintah Allah, sarang laba-laba yang dibuat setelah Rasulullah SAW memasuki Gua Tsur, mampu mengelabui pandangan orang-orang kafir Quraisy.
Dalam bukunya, Kisah-kisah Hewan Dalam Alquran, Ahmad Bahjat menuliskan sifat dan kemampuan laba-laba. Laba-laba dikenal sebagai salah satu hewan jenis serangga yang memiliki kemampuan yang sangat hebat.
Dia bisa membuat sarang dari anyaman air liurnya. Tali-temali yang menjadi sarangnya terbuat dari benang yang sangat tipis. Menurut Ahmad Bahjat, jaring yang dibuat laba-laba untuk membuat sarangnya itu sangat tipis.
Diameternya sekitar 1/1.000 inci. Kendati sangat tipis, namun jaring laba-laba itu memiliki kekuatan seperti baja, bila benang-benang air liur laba-laba itu diubah dan dikumpulkan menjadi sepotong besi atau baja.
Kehebatan laba-laba terlihat dari caranya membuat sarang. Laba-laba mampu mengukur lebar dan ukuran sarangnya secara tepat tanpa ada kesalahan sedikit pun.
Dia mengukur sisi sarang dan kemudian membagi-bagi benangnya secara sama. Di samping itu, laba-laba juga mampu mengukur ketahanan sarangnya dari hewan yang akan menjadi mangsanya.
Kelebihan lainnya yang dimiliki laba-laba adalah kemampuannya dalam menggunakan dan memanfaatkan air liurnya. Dari air liurnya yang kemudian menjadi sutera itu, bisa dibuatnya untuk berbagai keperluan. Dan sarangnya, sekaligus menjadi tempatnya makan, kasur (tempat tidur), jalan untuk lari, benteng pertahanan, dan lain sebagainya. Bentuknya mirip jaring.
Namun demikian, sarang laba-laba sebenarnya merupakan bentuk sarang yang paling lemah. Dalam Alquran disebutkan, ''Sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba.'' (Al-Ankabut [29] : 41). Namun demikian, sarang laba-laba menjadi salah satu penyelemat Rasulullah dari pembunuhan kaum kafir quraisy.