REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adakalanya, rutinitas membuat kita jenuh. Bahkan, hal itu bisa menjadi peluang untuk timbulnya rasa malas. Padahal, kemalasan hanya membuat kita menjadi tak produktif.
Dalam pandangan Islam, rasa malas muncul dari godaan setan. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah SAW diketahui pernah bersabda, "Setan mengikat pada tengkuk kepala seorang dari kalian manakala ia tidur dengan tiga ikatan. Ia buat tempatnya pada setiap ikatan (dengan mengatakan), 'Bagimu malam yang panjang, maka tidurlah.' Jika ia bangun lantas berzikir kepada Allah, terbukalah satu ikatan. Kemudian, jika ia berwudhu, terbukalah satu ikatan lagi. Kemudian, jika ia shalat, terbukalah seluruh ikatan itu. Dia pun pada pagi hari (akan bangun) dalam keadaan bersemangat dan baik jiwanya. Kalau tidak demikian, ia pada pagi hari (bangun) dalam keadaan jelek jiwanya lagi pemalas.”
Hadis yang dimuat dalam Shahih Bukhari itu menjelaskan, bagaimana caranya berlepas diri dari sifat malas. Rasul SAW mencontohkan, bagaimana setan beroperasi pada malam hari terhadap seorang Muslim.
Hadis di atas juga menunjukkan cara agar kita terhindar dari sifat malas, yakni berdoa dan qiyamul lail. Sebelum tidur, hendaknya berdoa agar Allah SWT melindungi diri dari godaan setan. Saat masuk sepertiga malam, kita dapat bangun untuk melaksanakan shalat tahajud. Dengan berwudhu, shalat, lalu berzikir, maka lepaslah semua pengikat yang setan buat pada diri kita.
Selain itu, Rasulullah SAW juga mengajarkan satu doa agar kita terhindar dari sifat malas. Doa tersebut juga dimuat dalam Shahih Bukhari, yakni sebagai berikut.
«اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ العَجْزِ وَالكَسَلِ، وَالجُبْنِ وَالهَرَمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالمَمَاتِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan utang dan kesewenang-wenangan manusia."