REPUBLIKA.CO.ID, Seorang anak lelaki yang lahir dari bangsa Yahudi mengundang kontroversi di Madinah. Tandanya mirip dengan Dajjal. Dia pendek, kakinya melingkar menyerupai huruf O. Sementara itu, kulitnya lebih dekat dengan hitam. Rambutnya ikal menyerupai kribo. Dahinya lebar menggapai luas kepala. Begitu pun dengan jenjang lehernya. Sebelah matanya tertutup. Sebelah lagi bisa melihat dengan bola yang juling.
Ibnu Shayyad namanya. Dia suka bergumam sendirian. Dinukil dari hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan bersumber dari Abu Sa’id, Rasulullah SAW bersama Abu Bakar dan Umar bin Khattab pernah berpapasan dengannya. Nabi SAW pun bertanya kepadanya. "Apa kau bersaksi bahwa aku utusan Allah!" Ia balik bertanya, “Apa kau bersaksi bahwa aku utusan Allah?" Rasulullah SAW bersabda, “Aku beriman kepada Allah, malaikat, dan kitab-kitab-Nya.”
Pada hadis lain yang bersumber dari Abdullah bin Umar, Ibnu Shayyad sempat menjawab, "Aku bersaksi bahwa engkau utusan bagi umat yang ummi." (khususnya bangsa Arab).
Di dalam hadis lainnya, Rasulullah SAW bahkan meminta kepada Ibnu Sayyad untuk menebak apa yang ada di dalam isi hati beliau. (Ketika itu, ulama menyebutkan jika Nabi SAW baru menerima wahyu tentang QS ad-Dukhan). Ibnu Shayyad berkata, "Huwaddukhkhu Qala." Nabi SAW pun menjawab, “Celaka kamu. Kamu tidak akan mempunyai kemampuan (untuk mengetahuinya).”
Rasulullah SAW pun melanjutkan pertanyaannya. “Apa yang kau lihat? Dia menjawab, “Aku melihat singgasana di atas air." Rasulullah SAW bersabda, “Kau melihat singgasana iblis di atas laut.” Beliau bertanya kembali, "Apa yang kau lihat?" Dia menjawab, “Dua orang yang jujur dan seorang pendusta atau dua orang pendusta dan seorang yang jujur." Rasulullah kemudian bersabda, “Dia dikaburkan matanya. Biarkanlah dia.”
Pada kemudian hari—dalam hadis yang berasal dari Ibnu Umar— Rasulullah SAW pergi bersama Ubai bin Ka’b ke kebun kurma. Mereka kembali bertemu dengan Ibnu Shayyad. Rasulullah bermaksud mendengarkan igauan dari Ibnu Shayyad sebelum dia melihat mereka.
Rasulullah melihatnya berbaring di atas kasur yang ditutupi selembar selimut. Mulutnya terdengar bergumam. Ibu Ibnu Shayyad melihat Rasulullah. Ia pun membangunkan Ibnu Shayyad. “Wahai Shafi! Ada Muhammad di sini.” Ibnu Shayyad pun terbangun. Rasulullah berkata, "Jika ibunya membiarkan dia (tidak mengganggunya), perkara Ibnu Shayyad akan terungkap (jelas)."
Dalam hadis lainnya yang juga diriwayatkan Imam Muslim, Umar lantas spontan berkata, “Wahai Rasulullah. Biarkan aku memenggal lehernya.” Nabi SAW lantas berkata kepada Umar, "Jika dia benar (Dajjal), kamu tidak akan dapat mengetahuinya dan jika dia bukan (Dajjal), tidak ada kebaikan untukmu membunuhnya." (HR Bukhari dan Muslim). Wallahualam.