Jumat 27 Mar 2020 07:30 WIB

Rasulullah SAW Pernah Minta Doanya Tertunda Terkabul  

Rasulullah SAW sengaja meminta agar doanya tertunda terkabul.

Rasulullah SAW sengaja meminta agar doanya tertunda terkabul. Berdoa (Ilustrasi)
Foto: Republika
Rasulullah SAW sengaja meminta agar doanya tertunda terkabul. Berdoa (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Dikabulkannya doa merupakan salah satu pertanda dari kesalehan dan ketaatan seseorang hamba kepada Allah SWT. Tetapi tidak selalu demikian. Kadang Allah SWT mengabulkan doa seseorang hanyalah untuk mempertinggi tempat jatuhnya dan memperberat azab baginya. 

Mengutip “Vademecum Doa Mustajab” karya  'Imad Hasan Abu 'Ainain, seperti Iblis juga dikabulkan doanya, ketika ia memohon kepada Allah agar dipanjangkan umurnya sampai hari kiamat nanti. Allah SWT berfirman, "Iblis berkata, ‘(Kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan.’ Allah berfirman, “Maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh.” (QS Al Hijr: 36-37) 

Baca Juga

Rasulullah SAW pernah bersabda, "Bagi setiap Nabi ada satu doa mustajab yang dengannya ia dapat memohon (kepada Allah). Sedangkan aku sendiri ingin agar doaku itu aku simpan untuk menjadi syafaat bagi umatku nanti di akhirat. (HR Bukhari)

Perhatikanlah! Rasulullah SAW lebih mengutamakan mengakhirkan dikabulkan doa daripada menyegerakannya. Karena beliau melihat bahwa mengakhirkannya akan lebih diridhai oleh Allah dan lebih bermanfaat bagi umatnya.

Oleh sebab itu, bagi seorang Mukmin yang telah berusaha secara maksimal dengan mengambil anasir yang dapat menyebabkan doanya terkabul namun ternyata belum juga dikabulkan, hendaklah ia menyadari tiga perkara berikut:

Pertama, menyadari bahwa tugasnya hanyalah berusaha dengan mengambil sebab-sebab itu, sedangkan bagaimana hasilnya, itu hanyalah urusan Allah. Adapun usahanya mengambil sebab-sebab itu akan dihitung sebagai pahala oleh Allah SWT.

Kedua, menyadari bahwa Allah Mahabijaksana dalam segala hal, yang di antara wujud kebijaksanaan-Nya adalah Dia selalu menempatkan sesuatu tepat pada tempatnya. Maka boleh jadi pengabulan doa berarti menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya, sehingga Dia tidak melakukan itu.

Ketiga, janganlah sekali-kali berputus asa dari berdoa kepada Allah,  karena Dia menyukai orang-orang yang senantiasa berdoa kepada-Nya, tanpa henti.

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement