Senin 23 Mar 2020 20:43 WIB

Mengenal Sahabat Nabi Muhamad Ibn Maslamah, Sang Kesatria

Maslamah wafat ketika perang saudara umat Islam.

Mengenal Sahabat Nabi Muhamad Ibn Maslamah, Sang Ksatria. Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto:

Namun, pemimpin Yahudi melanggar perjanjian tersebut. Pemimpin Yahudi membujuk suku-suku lainnya yang ada di Madinah untuk melakukan pemberontakan.

Mereka melakukannya dengan cara adu domba hingga melemahkan kekuatan umat Islam di Madinah. Salah satu kelompok Yahudi yang melakukan penghasutan adalah Bani Qaynuqa.

Namun, upaya mereka dapat dipatahkan dan Rasul memerintahkan mereka keluar dari Madinah secara damai. Sayang, kejadian ini tak menyurutkan orang-orang Yahudi menghentikan perlawanan.

Salah satu tokoh perlawanan adalah Kab ibn al-Ashraf. Saat itu, ia adalah pihak yang sangat membahayakan keutuhan umat Islam. Rasul berpikir keadaan ini harus dicarikan pemecahannya. Kemudian Nabi menyatakan kepada para sahabatnya, siapa yang akan menjadi sukarelawan untuk melakukan pembicaraan dengan Kab ibn al-Ashraf.

Tak lama kemudian, Muhamad ibn Maslamah mengajukan dirinya untuk mengemban tugas tersebut. Meski ia pun akhirnya bingung bagaimana caranya berhadapan dengan Kab. Menurut sebuah riwayat, ia bahkan mengurung diri di rumahnya selama tiga hari tanpa makan dan minum, memikirkan bagaimana menghadapi Kab.

Rasulullah akhirnya mendengar kabar tersebut lalu memanggil dan menanyakan mengapa Maslamah sampai melakukan hal itu. Saat itu, Maslamah menyatakan ia telah telanjur sanggup menghadapi Kab namun belum menemukan cara yang tepat untuk menghadapinya.

Rasul yang bijak, menenangkan gejolak hati yang dialami Maslamah dengan mengatakan bahwa apa yang harus Maslamah lakukan adalah hanya berusaha. Setelah mendengar nasihat tersebut, Maslamah merasa lebih tenang. Dan bergegas menemui sahabat lainnya untuk meminta masukan, termasuk kepada Abu Nailah, yang sebelumnya adalah suadara Kab ibn al-Ahsraf.

Di saat lain, tepatnya tahun keempat hijrah, Nabi Muhammad menemui sebuah suku Yahudi, yaitu Bani Nadir untuk meminta bantuan atas sebuah masalah. Namun, ternyata suku tersebut sedang merencanakan upaya pembunuhan terhadap Nabi.

Segera Nabi kembali ke pusat kota Madinah. Ia memanggil Muhammad Ibn Maslamah dan mengirimnya ke suku tersebut.

Maslamah membawa perintah dari Nabi bahwa Bani Nadir harus meninggalkan Madinah dalam jangka waktu sepuluh hari. Ini dilakukan karena keculasan mereka. Beragam kepercayaan ini merupakan bukti Muhamad Ibn Maslamah merupakan sahabat yang setia, pemberani, dan jujur.

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement