REPUBLIKA.CO.ID, Berbakti kepada kedua orang tua dengan ikhlas merupakan sebuah ibadah yang dapat menyebabkan seorang anak mendapat ridha Allah SWT.
Dari Abdullah ibn ‘Amr, Rasulullah bersabda: “Ridha Allah itu tergantung pada ridha kedua orang tua dan kemurkaan Allah itu juga tergantung pada kemurkaan keduanya.” (HR At Turmudzi dan Al Baihaqi).
Bahkan, Rasulullah memberikan apresiasi tinggi terhadap anak yang berbakti kepada orang tua dengan memeluknya. Dengan kata lain, berbakti kepada orang tua adalah salah satu kunci meraih kebahagiaan dunia dan memperoleh pelukan Rasulullah.
Pada saat tawaf (mengelilingi Kabah), Rasulullah SAW bertemu seorang pemuda yang pundaknya terlihat lecet-lecet. Setelah selesai tawaf, Rasul menghampiri pemuda itu dan bertanya, “Mengapa pundakmu seperti itu?” Pemuda itu menjawab, “Ya Rasulullah, saya berasal dari Yaman. Saya mempunyai seorang ibu yang sudah uzur (tua renta). Saya sangat mencintainya. Saya selalu menggendongnya dan tidak pernah melepaskannya. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, sedang shalat, atau saat istirahat. Di luar itu, saya selalu menggendongnya.”
Pemuda itu lalu bertanya, “Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk orang berbakti kepada orang tua?” Sambil memeluk pemuda itu, Rasulullah menyatakan, “Sungguh Allah ridha kepadamu. Engkau anak saleh, anak berbakti. Tetapi, wahai anakku, ketahuilah, kasih sayang orang tuamu kepadamu tidak akan terbalaskan olehmu.”
Alangkah indah dan bahagianya jika kita dipeluk Rasulullah! Pelukan Rasulullah dan jaminan keridhaan Allah bagi sang pemuda itu tentu merupakan dambaan kebahagiaan bagi setiap mukmin.