Sabtu 14 Mar 2020 05:19 WIB

Upaya Umar Bujuk Abu Ubaidah Keluar dari Daerah Wabah (1)

Wabah penyakit pernah menerpa kaum Muslimin di era Umar bin Khattab.

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Muhammad Hafil
Upaya Umar Bujuk Abu Ubaidah Keluar dari Daerah Wabah. Foto Ilustrasi: Sampul depan buku Sang Legenda Umar bin Khattab.(buku.tokobagus.com)
Foto: buku.tokobagus.com
Upaya Umar Bujuk Abu Ubaidah Keluar dari Daerah Wabah. Foto Ilustrasi: Sampul depan buku Sang Legenda Umar bin Khattab.(buku.tokobagus.com)

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH --  Pada zaman kekhalifahan Umar bin Khattab, wabah penyakit pernah menerpa kaum Muslimin. Wabah itu bermula di Amawas sehingga di namakan demikian. Akibatnya, ribuan Muslimin wafat, termasuk para tokoh sipil dan militer.

Menghadapi fenomena ini, Khalifah Umar mengerahkan seluruh daya dan upaya. Tambahan pula, pada periode yang sama akhir tahun ke-17 Hijriyah bencana kelaparan juga melanda. Sembilan bulan lamanya sekujur Jazirah Arab tak diguyur hujan sama sekali. Kalangan sejarawan menyebut masa itu sebagai tahun abu (Amar Ramadhah). Sebab, banyak hamparan tanah setempat yang mengering dan hanya menghasilkan debu.

Episentrum wabah mematikan itu berada di Amawas, suatu kota sebelah barat Yerusalem, Palestina. Muhammad Husain Haekal dalam buku biografi tentang Umar bin Khattab menjelaskan, wabah tersebut terus menjalar ke Syam (Suriah), bahkan Irak. Tiap orang yang tertular tak lama kemudian akan meninggal.

Alhasil, penyakit ini memicu kepanikan massal. Sebulan lamanya wabah tersebut menyeruak. Total korban jiwa mencapai 25 ribu orang. Basrah menjadi kota dengan jumlah korban terbanyak. Di antara mereka yang gugur itu adalah figur-figur penting, semisal Abu Ubaidah bin Jarrah, Muaz bin Jabal, dan Yazid bin Abi Sufyan. Selain itu, turut pula menjadi korban jiwa adalah Haris bin Hisyam, Suhail bin Amr, dan Utbah bin Suhail.

Haris bin Hisyam terkena wabah Amawas setelah mengadakan perjalanan dari Madinah ke Suriah. Dalam kafilahnya, terdapat 70 orang anggota keluarganya. Di lokasi tujuan, banyak penduduk setempat terjangkit penyakit menular itu. Akhirnya, Haris dan nyaris seluruh keluarganya meninggal dunia. Hanya empat orang dari mereka yang selamat.

Sapuan wabah juga meliputi kawasan tempat tinggal tentara Muslimin. Jenderal Khalid bin Walid ikut terdampak wabah Amawas. Sebanyak 40 orang anaknya meninggal dunia setelah terjangkit penyakit itu. Sesungguhnya, basis pertahanan umat Islam di Suriah menjadi begitu lemah.

Musuh bisa datang kapan saja. Namun, para jenderal Romawi lebih memilih bersikap pasif. Sebab, mereka pun tak mau terimbas wabah yang sama begitu mengadakan kontak di sekitar Suriah. Khalifah Umar bin Khattab menyadari adanya wabah tersebut saat dalam perjalanan dari Madinah menuju Suriah.

Saat itu, rombongannya terdiri atas sejumlah pemimpin militer, termasuk Abu Ubaidah bin Jarrah, Yazid bin Abi Sufyan, dan Syurahbil bin Hasanah. Khalifah Umar baru saja tiba di Sar, dekat Tabuk, ketika tiga tokoh tersebut memberitahukan kepadanya ihwal wabah Amawas. Mendengar keterangan mereka, Umar sem pat merasa cemas.

Ia lantas memimpin musyawarah untuk menentukan sikap, apakah meneruskan perjalanan atau balik ke Madinah. Sebagian rombongan mendesak agar perjalanan dilanjutkan. Sebagian yang lain meminta Umar untuk kembali saja ke ibu kota.

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement