Oleh: Rosita Budi Suryaningsih
Keluarga Nabi Adam dan Hawa melahirkan 20 pasang kembar putra-putri dan terus meregenerasi keturunan dan kemudian berpindah dan menyebar.
Atas bimbingan malaikat lagi, Adam kemudian belajar bercocok tanam dan hasilnya bisa dimakan. Adam dan Hawa juga belajar untuk membuat pakaian dari kulit domba yang ditenun.
Pandangan dari kitab suci agama yang lain juga mengisahkan cerita yang serupa. Bahkan, bukti-bukti otentik dari para ilmuwan pun sepakat dengan pemikiran ini. Artikel terbaru dari Dailymail menyatakan bahwa sang manusia pertama di bumi, yaitu Adam, telah menjejakkan kakinya sejak 209 ribu tahun yang lalu.
“Ini 9.000 tahun lebih awal dari perkiraan ilmuwan sebelumnya,” ujar peneliti Inggris dari Universitas Sheffield, Dr Eran Elhaik.
Bukti-bukti arkeologis menurutnya telah meruncingkan kesimpulan bahwa Adam dan Hawa hidup dalam waktu yang tempo yang sama di daratan Afrika.
Artikel lain yang didapatkan dari Nature World News menyatakan, berdasarkan penelitian genetika, diketahui Kromosom Y (laki-laki) dari Adam atau yang disebut Y-MRCA menyebutkan telah ada manusia modern di bumi ini sejak 237 ribu hingga 581 ribu tahun yang lalu.
Hasil penelitian ini didasarkan pada penemuan fosil manusia yang ditemukan di Sungai Omo, di Ethiopia, Afrika, dan penelitian pada Mitochondrial Eve yang berusia sekitar 200 ribu tahun yang lalu.
(Artikel ini merupakan reposting dari artikel yang dimuat di Republika pada 24 April 2014).
BACA JUGA: Nabi Adam AS, Peletak Peradaban di Bumi (1)