Seekor laba-laba menutupi mulut gua Tsur, sehingga kafir quraisy tidak yakin Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar ada di dalam gua.
Ketika akan berhijrah ke Madinah, Rasulullah SAW berada dalam pengawasan kaum kafir Quraisy. Orang-orang Quraisy berusaha untuk membunuh Rasulullah SAW. Namun, atas izin Allah SWT, Rasulullah SAW berhasil melepaskan diri dari upaya pembunuhan tersebut.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.Para ahli tafsir menyatakan, orang-orang kafir itu sepakat untuk membunuh Nabi Muhammad SAW. Allah lalu memberitahukan maksud jahat orang-orang kafir itu kepada Rasulullah SAW. Mengetahui rencana busuk kafir Quraisy tersebut, maka Rasulullah bersegera berhijrah menuju Madinah.
Ketika sedang bersiap meninggalkan Kota Mekah, Rasulullah SAW mengajak sahabat Abu Bakar al-Shiddiq RA untuk menemaninya di dalam perjalanan menuju Madinah. Pada tengah malam, Rasulullah bersama Abu Bakar bergegas meninggalkan Kota Mekah. Dan untuk mengelabui kaum kafir Quraisy, Rasulullah SAW menugaskan sahabat Ali bin Abi Thalib RA untuk tidur di tempat tidur yang biasa digunakan Nabi Muhammad SAW.
Dan ketika kaum kafir quraisy tiba di kediaman Rasulullah, mereka tidak menemukannya kecuali sahabat Ali bin Abi Thalib. Sementara Rasulullah SAW bersama Abu Bakar terus bergerak menuju Madinah. Namun, dalam perjalanan yang cukup jauh itu, Rasulullah SAW bersama Abu Bakar bersembunyi di sebuah gua. Di gua tersebut, Allah SWT menyelamatkan Rasulullah beserta Abu Bakar dari penglihatan kafir Quraisy yang sudah berada di depan mulut gua. Gua itu bernama Tsur.
Di gua inilah Allah 'membutakan' mata orang-orang kafir. Sebab, posisi mereka dengan Rasulullah SAW bersama Abu Bakar sudah sangat dekat. Namun, mereka tidak melihat keberadaan Rasulullah di dalam gua tersebut. Padahal, Abu Bakar sudah merasa khawatir mereka diketahui sehingga orang-orang kafir Quraisy membunuh dirinya dan Rasulullah SAW.
Namun Allah berkehendak lain. Allah menutupi pandangan mereka ke dalam gua. Ketika itu, Allah mewahyukan pada laba-laba untuk membuat sarang, persis di depan mulut gua. Dengan demikian, orang-orang kafir quraisy yang sedang memburu Rasulullah SAW tidak bisa melihat ke dalam gua.
Dalam surah At-Taubah [9] ayat 40, Allah berfirman :
''Jikalau kalian tidak menolongnya (Muhammad) maka sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Alquran menjadikan orang-orang kafir itulah yang rendah. Dan kalimat Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.''
Mengenai keberadaan Rasulullah di dalam gua, Abu Bakar berkata : ''Saya bersama Nabi Muhammad SAW di dalam Gua, dan saya melihat jejak kaum musyrikin. Saya berkata kepada Rasulullah; ''Wahai Rasulullah jika salah seorang dari mereka mengangkat kakinya, pasti mereka melihat kita.'' Lalu Rasulullah berkata : ''Engkau kira kita hanya berdua saja, padahal kita bertiga bersama Allah.'' Dalam riwayat lain Rasulullah berkata : ''Janganlah takut, karena sesungguhnya Allah bersama kita.''
Peristiwa hijrah Rasulullah ini dalam sejarah Islam menjadi tanda ditetapkannya kalender Hijriyah. Khalifah Umar Ibn Khaththab RA adalah pemimpin umat yang menjadikan peristiwa hijrah Rasulullah dari Mekah ke Madinah ini sebagai permulaan tahun hijriyah.
Menurut para ahli sejarah, peristiwa hijrah Rasulullah SAW bersama Abu Bakar itu terjadi pada 16 Juli 622 Masehi. Dan usia Rasulullah SAW ketika itu sekitar 53 tahun. (Sami bin Abdullah Al-Maghluts, Atlas Sejarah Para Nabi dan Rasul, 2008, hlm 190).
Riwayat lain menyebutkan, selain laba-laba, ada pula dua ekor burung merpati yang bersarang di depan gua itu sehingga kaum quraisy menganggap mustahil bila Rasulullah SAW berada didalamnya. Lihat Syarhul Mawahib 1:400, sebagaimana dikutip Ahzami Samiun Jazuli dalam Hijrah dalam Pandangan Alquran .
Peristiwa hijrah ini dilakukan karena kekejaman kafir quraisy semakin menjadi-jadi ditujukan pada umat Islam di Mekah. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Rasulullah menyuruh umat Islam untuk berhijrah ke Madinah. Sedangkan Rasulullah SAW, akan menyusul kemudian.
Orang-orang kafir Quraisy merencanakan pembunuhan terhadap Rasulullah SAW. Mereka melakukan musyawarah di Darun Nadwah untuk menghentikan dakwah yang dilakukan Rasulullah SAW. Diantara mereka ada yang mengusulkan supaya menahan Rasulullah sampai mati, atau membungnya dari bumi kaum Quraisy dan mengikatnya di atas unta lalu kemudian melepaskannya di padang pasir. (Lihat penjelasan Syauqi Abu Khalil dalam Atlas Alquran ).
''(Ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan tipu daya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu, membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya, sedang Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.'' (QS Al-Anfal [8] : 30).
Dalam rangka menghindari kejaran kafir quraisy ini, Rasulullah bersama Abu Bakar bersembunyi di dalam gua Tsur. Menurut Ahmad Bahjat dalam bukunya Kisah-kisah Hewan Dalam Alquran, Rasulullah SAW bersama Abu Bakar tinggal di gua Tsur selama tiga hari. Dalam Ensiklopedi Islam disebutkan, gua Tsur terletak sekitar 6-7 kilometer dari Mekah.
Menurut Syauqi Abu Khalil dalam Atlas Hadis , mengutip dari Ar-Raudh al-Mi'thar dan Al-Mu'jam al-Buldan, gua Tsur adalah sebuah gunung yang terletak di seletan Mekah di jalan Yaman. Sedangkan Madinah berada di sebelah utara Mekah. Langkah ini sengaja dilakukan Rasulullah untuk menghindari kejaran dari kafir Quraisy.
Setelah dirasa keadaan cukup aman, Rasulullah dan Abu Bakar meninggalkan gua Tsur dan meneruskan perjalanan ke arah selatan. Setelah melewati daerah pantai dan daerah sepi yang nyaris tak pernah dilewati orang, mereka berbalik ke arah utara menuju Madinah.
Bebatuan Terjal
Jabal Tsur terdiri dari bebatuan yang sangat terjal. Waktu yang dibutuhkan untuk mendakinya Jabal Tsur mencapai 1 jam 45 menit. Dan gua Tsur terletak di salah satu puncak Jabal Tsur.Struktur dan bentuk gunung yang demikian terjal itu menyulitkan para peziarah. Bila kurang hati-hati maka akan membahayakan diri peziarah.
Seperti halnya gua Hira, tinggi ruangan gua Tsur hanya mencapai 1,25 meter. Adapun panjang gua 3,5 meter dan lebar sekitar 3,5 meter. Gua Tsur memiliki dua pintu masuk yang terletak di bagian timur dan barat. Pintu gua sebelah barat yang digunakan Rasulullah untuk masuk ke dalamnya. Ketinggian pintu bagian barat ini sekitar satu meter. Dan bagian timur lebih luas tinggi sedikit. Pintu bagian timur inilah yang biasa dipergunakan untuk keluar masuk gua.
Enam Delegasi Kesuksesan Hijrah
Dalam upaya Rasulullah berhijrah ke Madinah dan menghindari dari kejaran kafir quraisy, sedikitnya enam orang yang membantu kelancaran hijrah ini. Keenam orang itu adalah :
1. Asma binti Abu Bakar yang bertugas menyiapkan, menyediakan, dan mengirim perbekalan makanan.
2. Ali bin Abi Thalib yang bertugas untuk mengelabui musuh dan tidur di tempat tidur Rasulullah.
3. Abdullah bin Abu Bakar yang bertugas sebagai pemberi kabar tentang pergerakan kaum musyrikin.
4. Amir bin Fuhairah yang bertugas menghilangkan jejak-jejak kendaraan yang dipakai Rasul dan Abu Bakar.
5. Abdullah bin Uraiqith yang bertugas sebagai penunjuk jalan.
6. Abu Bakar Shiddiq yang selalu menemani Rasulullah. sya/berbagai sumber
Laba-Laba: Sang Penyelamat Rasulullah
Laba-laba adalah binatang sejenis serangga. Laba-laba biasanya membuat sarang-sarangnya di mana-mana, seperti bukit, pepohonan, pegunungan, di rumah-rumah penduduk, dan lain sebagainya. Sarang-sarang laba-laba terbuat dari air liur yang digunakan untuk membuat perangkap bagi serangga lainnya yang akan dijadikan mangsanya. Diantara mangsa laba-aba adalah nyamuk dan serangga kecil lainnya. Air liurnya itu bisa diubah menjadi sutera.
Dalam peristiwa hijrah Rasulullah SAW, laba-laba menjadi salah satu penyelamat Rasulullah SAW dari kejaran kafir quraisy yang berusaha membunuhnya. (Lihat Musnad Imam Ahmad 1 : 348). Atas perintah Allah, sarang laba-laba yang dibuat setelah Rasulullah SAW memasuki gua Tsur, mampu mengelabui pandangan orang-orang kafir quraisy.
Dalam bukunya Kisah-kisah Hewan Dalam Alquran, Ahmad Bahjat menuliskan sifat dan kemampuan laba-laba. Laba-laba dikenal sebagai salah satu hewan jenis serangga yang memiliki kemampuan yang sangat hebat. Ia bisa membuat sarang dari anyaman air liurnya. Tali-temali yang menjadi sarangnya terbuat dari benang yang sangat tipis. Menurut Ahmad Bahjat, jaring yang dibuat laba-laba untuk membuat sarangnya itu sangat tipis. Diameternya sekitar 1/1000 inci. Kendati sangat tipis, namun jarring laba-laba itu memiliki kekuatan seperti baja, bila benang-benang air liur laba-laba itu diubah dan dikumpulkan menjadi sepotong besi atau baja.
Kehebatan laba-laba terlihat dari caranya membuat sarang. Laba-laba mampu mengukur lebar dan ukurang sarangnya secara tepat tanpa ada kesalahan sedikit pun. Ia mengukur sisi sarang dan kemudian membagi-bagi benangnya secara sama. Disamping itu, laba-laba juga mampu mengukur ketahanan sarangnya dari hewan yang akan menjadi mangsanya.
Kelebihan lainnya yang dimiliki laba-laba adalah kemampuannya dalam menggunakan dan memanfaatkan air liurnya. Dari air liurnya yang kemudian menjadi sutera itu, bisa dibuatnya untuk berbagai keperluan. Dan sarangnya, sekaligus menjadi tempatnya makan, kasur (tempat tidur), jalan untuk lari, benteng pertahanan, dan lain sebagainya. Bentuknya mirip jaring.
Namun demikian, sarang laba-laba sebenarnya merupakan bentuk sarang yang paling lemah. Dalam Alquran disebutkan, ''Sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba.'' (Al-Ankabut [29] : 41). Namun demikian, sarang laba-laba menjadi salah satu penyelemat Rasulullah dari pembunuhan kaum kafir quraisy. Wa Allahu A'lam.
Pengejaran Suraqah
Proses perjalanan hijrah Rasulullah SAW dari Mekah ke Madinah menemui banyak halangan dan rintangan. Setelah Ali yang ditugaskan untuk tidur di tempat Rasulullah, Asma binti Abu Bakar yang bertugas mengirimkan perbekalan, serta Abdullah bin Abu Bakar yang mengalihkan kendaraan (Unta) Rasulullah, Amir bin Fuhairah yang bertugas menggembalakan kambing di sekitar Jabal Tsur, serta Abdullah bin Uraiqith yang menjadi penunjuk jalan, namun rintangan yang dihadapi Rasulullah tak berhenti sampai disitu.
Setelah keluar dari gua Tsur dan ketika dalam perjalanan menuju Madinah, salah seorang kaum kafir Quraisy yang bernama Suraqah bin Malik bin Ja'syam (ada pula yang menyebut Suraqah bin Naufal), berhasil mengejar Rasulullah SAW. (Lihat Fathul Bari 7 : 8).Upaya Suraqah untuk membunuh Rasulullah SAW karena iming-iming hadiah yang akan diberikan kepada orang yang berhasil membunuh Rasululah. Karena itu, Suraqah pun berusaha mengejar Rasulullah SAW.
Namun, Allah berkehendak lain, setelah berkali-kali untuk mengejar dan berusaha membunuh Rasulullah, kuda Suraqah tergelincir dan Suraqah terjatuh. Ia kemudian bangkit dan kembali mengejar Rasulullah. Lagi-lagi kudanya terperosok. Dan setelah tiga kali, akhirnya menghentikan upayanya untuk membunuh Rasulullah dan akhirnya menyatakan beriman pada Islam. sya/berbagai sumber




