Senin 30 Jan 2023 09:00 WIB

Anjuran Nabi Muhammad Agar Imam Sholat Berjamaah Perhatikan Kemampuan Fisik Makmum

Nabi Muhammad menegur sahabat yang membaca surat panjang saat imam sholat berjamaah.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Anjuran Nabi Muhammad Agar Imam Sholat Berjamaah Perhatikan Kemampuan Fisik Makmum. Foto: Jemaah melaksanakan ibadah Sholat Jumat di Masjid Raya Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Jumat (11/3/2022). Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak umat Islam di seluruh Indonesia kembali merapatkan shaf saat shalat berjamaah, karena dinilai sudah relatif aman seiring kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang terus menunjukkan tren penurunan. Meski demikian, hingga saat ini Masjid Raya Bandung masih tetap menerapkan jarak antar shaf. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Anjuran Nabi Muhammad Agar Imam Sholat Berjamaah Perhatikan Kemampuan Fisik Makmum. Foto: Jemaah melaksanakan ibadah Sholat Jumat di Masjid Raya Bandung, Jalan Dalem Kaum, Kota Bandung, Jumat (11/3/2022). Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak umat Islam di seluruh Indonesia kembali merapatkan shaf saat shalat berjamaah, karena dinilai sudah relatif aman seiring kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang terus menunjukkan tren penurunan. Meski demikian, hingga saat ini Masjid Raya Bandung masih tetap menerapkan jarak antar shaf. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Dalam Islam, ibadah individual harus diselaraskan dengan ibadah sosial. Untuk itu umat Muslim dianjurkan untuk tetap mengimbangi kedua amalan tersebut agar tak timpang antara dunia dengan akhirat. Hal ini sebagaimana yang dianjurkan Nabi Muhammad SAW. Sebagai contoh, beliau pernah menegur sahabatnya, yakni Muadz bin Jabal, ketika mengimami jamaah sholat dengan bacaan surah-surah panjang.

Karena terlalu sering Muadz melakukan hal itu, seorang jamaahnya datang dan mengadukan hal tersebut kepada Rasulullah. Dengan seketika, beliau pun memanggil Muadz dan menegurnya.

Baca Juga

Dalam beberapa riwayat diceritakan, Rasulullah menegur Muadz dengan kata-kata yang baik sambil menasihatinya. Bahwa ketika seorang imam mengambil alih jamaah, maka hal yang perlu dilakukannya adalah mempertimbangkan kondisi jamaah.

Bahwa tak seluruh jamaah memiliki kemampuan fisik yang kuat dalam mengikuti gerakan imam. Sehingga dianjurkan ketika jamaah berlangsung, para imam jangan terlalu membaca surah yang panjang.

Hal ini sebagaimana hadis yang diriwayatkan Imam Muslim berikut: “Aturidu an takuna fattanan ya mua’adzu idza amamta an-nasa faqra’ bisyamsyi wa dhuhaha. Wa sabbih-sma rabbikal-a’la. Waqra’ bismirabbika, wallaili idza yagsya,”.

Yang artinya: “Apakah engkau ingin membuat orang lari dari agama, wahai Muadz? Jika engkau mengimami orang-orang, bacalah Surah Asy-Syams, Adh-Dhuha, Al-A’laa, Al-Alaq, atau Al-Lain,”.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement