REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para ulama saling berselisih pendapat mengenai masa haid terpanjang, masa haid terpendek, dan masa suci yang terpendek.
Ibnu Rusyd dalam kitab Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid menjelaskan, diriwayatkan dari Malik bahwa masa haid yang terpanjang adalah 15 hari. Pendapat ini dianut oleh Asy-Syafii. Sementara itu Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa masa haid yang terpanjang adalah 10 hari.
Sedangkan masa haid terpendek batasannya tidak ada sebagaimana pendapat Imam Malik. Baginya, satu curahan adalah haid, hanya saja tidak dihitung sebagai satu quru' dalam talak.
Imam Syafii berpendapat bahwa masa haid terpendek adalah sehari semalam. Sementara Imam Abu Hanifah berpendapat bahwa masa haid terpendek adalah tiga hari.
Selain masa haid terpanjang dan terpendek, para ulama juga saling berselisih pendapat mengenai masa suci terpendek. Terdapat beberapa riwayat yang saling bertentangan dari Malik. Darinya diriwayatkan 10 hari, delapan hari, dan 15 hari.
Para pengikut Malik dari Baghdad memilih riwayat yang terakhir. Dan pendapat ini dianut oleh Imam Syafii dan Imam Abu Hanifah. Ada juga yang berpendapat bahwa masa suci terpendek adalah 17 hari. Adapun masa suci terpanjang batasannya tidak ada menurut para ulama.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
