Senin 03 Oct 2022 14:05 WIB

Tujuh Tips Meningkatkan Rasa Cinta kepada Nabi Muhammad

Tingkatkan cinta kepada Nabi Muhammad dengan tujuh tips ini.

Rep: Ratna ajeng tejomukti/ Red: Muhammad Hafil
Cinta Kepada Nabi Muhammad SAW (ilustrasi)
Cinta Kepada Nabi Muhammad SAW (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak lama lagi perayaan Maulid Nabi Muhammad segera tiba. Memperingati hari kelahirannya merupakan bagian dari rasa cinta umat kepada Rasulullah.

Selain peringatan tersebut, ulama asal Kanada Syekh Ahmad Kutty menjelaskan bahwa kekuatan cinta untuk Nabi Muhammad (saw) terhubung dengan iman Muslim. Ketika imannya meningkat, cintanya kepada Nabi Muhammad pun akanmeningkat.

Baca Juga

Mencintai Nabi adalah tindakan ketaatan kepada Allah dan sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Mencintai Nabi adalah salah satu kewajiban wajib dalam Islam.

Anas meriwayatkan berkata: Nabi bersabda:

“Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga aku lebih dicintainya daripada ayahnya, anaknya, dan seluruh manusia.” ( Al-Bukhari dan Muslim ).

Kecintaan kita kepada Nabi Muhammad pasti akan meningkat jika kita membaca serah (biografinya) dan mempelajari contoh-contoh dari kehidupannya sebagaimana yang ditetapkan dalam Sunnah dengan rajin.

Studi semacam itu telah menggerakkan ribuan sarjana selama berabad-abad untuk mendedikasikan seluruh hidup mereka untuk mempelajari dan mentransmisikannya. Perpustakaan penuh dengan karya-karya mereka.

Melansir laman aboutislam.net, untuk meningkatkan kecintaan umat Islam kepada Nabi Muhammad, kita dapat memikirkan tujuh hal berikut,

Pertama, pikirkan hamba Allah yang rendah hati ini yang tidak pernah lelah mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia adalah hamba Allah yang rendah hati.

Dia berkata, “Aku adalah hamba Allah; Aku makan seperti pelayan, duduk seperti pelayan, dan berjalan seperti pelayan.” (Ibn Majah).

Kedua, pikirkan moralnya yang luhur dan belas kasihnya terhadap yang paling rentan, para wanita, anak-anak dan hewan. Kita mengetahui bahwa dia akan meneteskan air mata atas kematian seorang anak, dan dia akan bersimpati dengan seorang anak atas kematian burung bulbulnya.

Ketiga, pikirkan kualitasnya sebagai pemimpin yang tidak pernah memilih kesalahan. Pemuda yang telah melayaninya selama sepuluh tahun berkata:

"Saya melayani Rasulullah selama sepuluh tahun, namun tidak sekali pun dia mengutuk saya karena kesalahan yang saya lakukan atau gagal melakukan yang benar!"

Keempat, melalui moral dan perilakunya yang sangat baik, ia mendapatkan cinta dari semua orang di sekitarnya, pria dan wanita, tua dan muda. Bahkan musuh-musuhnya mencatat bahwa mereka tidak pernah melihat ekspresi cinta seperti itu yang ditunjukkan kepada pemimpin duniawi atau spiritual mana pun di hadapannya.

Kelima, perilakunya yang tidak mementingkan diri sendiri dan tidak menonjolkan diri mengubah musuh-musuhnya yang keras menjadi pengagumnya yang bersemangat yang siap memberikan hidup mereka demi dia dan misinya. Lihatlah Umar, Safwan, Ikrimah dan Khalid dan banyak lainnya yang pernah menjadi musuh bebuyutannya.

Keenam, Nabi lahir sebagai anak yatim dan meninggal seperti anak yatim. Dengan kata lain, gaya hidupnya tidak pernah berubah. Dia mengingatkan seseorang yang takut akan kekuatannya, “Tenang saja! Kamu tidak punya alasan untuk takut padaku! Saya bukan seorang raja, tetapi putra seorang wanita tua Quraisy yang biasa bertahan hidup dengan daging kering!”

Ketujuh, Nabi secara konsisten dan keras menentang segala bentuk pemujaan diri sehingga dia bahkan melarang umatnya berdiri untuk menghormatinya.

Sebelum kematiannya, salah satu peringatan kerasnya yang ditujukan kepada para pengikutnya adalah, “Jangan hormati aku seperti orang Kristen memuliakan Yesus, putra Maryam. Aku hanyalah hamba Allah dan Rasul-Nya!” (Al-Bukhari).

Sumber:

https://aboutislam.net/counseling/ask-the-scholar/prophet-muhammad-ask-the-scholar/tips-on-how-to-strengthen-your-love-for-prophet-muhammad/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement