Jumat 10 Jun 2022 14:39 WIB

Dua Peristiwa Ini Buktikan Keberanian dan Ketegasan Ali Bin Abi Thalib 

Ali bin Abi Thalib terkenal dengan pribadi pemberani dan tegas

Rep: Rossi Handayani/ Red: Nashih Nashrullah
Ali bin Abi Thalib. Ali bin Abi Thalib terkenal dengan pribadi pemberani dan tegas
Foto: Mgrol120
Ali bin Abi Thalib. Ali bin Abi Thalib terkenal dengan pribadi pemberani dan tegas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sahabat yang sekaligus sepupu dan menantu Nabi Muhammad ﷺ, Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu memiliki dua keistimewaan yang membuatnya lebih unggul dari sahabat lain. Keistimewaan in antara lain terlihat dari dua perang, yakni Khandaq dan Khaibar. 

Dikutip dari buku Inilah Faktanya karya Dr Utsman bin Muhammad al-Khamis, pertama saat perang Khandaq.

Baca Juga

Ketika terjadi perang Khandaq, Ali radhiyallahu ‘anhu keluar untuk menemui Amr bin Abdu Wudd, kemudian dia berkata kepadanya, "Wahai Amr, dahulu engkau pernah berjanji kepada Allah Azza wa Jalla bahwa apabila seorang Quraisy mengajakmu kepada salah satu di antara dua hal, maka engkau pasti memenuhi salah satunya.” Amr menjawab, “Benar.”  

Ali berkata: “Kalau begitu, aku mengajakmu untuk patuh (menaati) kepada Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya, yakni untuk masuk agama Islam.” Amr membalas, “Aku tidak butuh itu.” Ali berkata, “Kalau begitu, aku mengajakmu bertarung.”  

Amr berkata, “Mengapa harus begitu, wahai keponakanku? Demi Allah, aku tidak ingin membunuhmu.” Ali berkata: “Tapi aku, Demi Allah, aku ingin membunuhmu.” Mendengar ucapan Ali itu, Amr pun naik pitam. Ia kemudian turun dari kudanya dan menggorok kudanya itu, (atau) dia memukul kepala kuda tersebut. Setelah itu, ia pun bertarung dengan Ali, dan Ali berhasil membunuhnya. Sebelum berduel hingga terbunuh. 

Kedua, saat Perang Khaibar. Seorang Yahudi yang bertugas sebagai penyambut musuh keluar menghadang seraya berkata, “Khaibar tahu akulah sang penyambut musuh penyambut bersenjata lengkap, dan pahlawan teruji jika perang sudah dekat, pasti ia akan meletus.” 

Lalu, Ali radhiyallahu ‘anhu menjawabnya seraya berkata, “Akulah yang dijuluki ibuku si singa, laksana singa hutan asli yang menyeramkan sungguh aku akan membunuh mereka semuanya.” (Lihat Shahih Muslim)         

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement