Sabtu 21 May 2022 09:32 WIB

Terdapat 70 Sifat Lebih yang akan Lindungi Hamba dari Teriknya Hari Kiamat

Allah SWT akan memberi naungan khusus saat tak ada naungan Hari Kiamat kelak

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi hari kiamat. Allah SWT akan memberi naungan khusus saat tak ada naungan Hari Kiamat kelak
Foto: Pixabay
Ilustrasi hari kiamat. Allah SWT akan memberi naungan khusus saat tak ada naungan Hari Kiamat kelak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mantan Mufti Mesir yang juga anggota Majelis Ulama Senior di Al-Azhar Kairo, Syekh Ali Jumah menyampaikan penjelasan soal sifat-sifat hamba yang kelak pada Hari Kiamat berada dalam naungan 'Arsy. 

Bahkan, menurutnya, ada 70 sifat yang kelak akan dinaungi Allah SWT dalam naungan 'Arsy-Nya. Dia menjelaskan bahwa keadilan adalan prinsip dari kekuasaan. Jika seorang zalim di dunia, dia akan mendapatkan kegelapan kelak di Hari Kiamat. Dalam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: 

Baca Juga

سبعةٌ يظلهم الله في ظله يوم لا ظل إلا ظله إمامٌ عادل، وشابٌ نشأ في عبادة الله سبحانه وتعالى، ورجلٌ معلقٌ قلبه في المساجد ورجلان تحابا في الله اجتمعا عليه وافترقا عليه، ورجلٌ دعته امرأة ذات حسنٍ وجمال فقال إني أخاف الله ورجلٌ أنفق نفقةً فأخفاها حتى لا تعلم شماله ما أنفقت يمينه، ورجلٌ ذكر الله خاليًا فدمعت عيناه "Ada tujuh golongan manusia yang nanti  akan dinaungi Allah dalam naungan ‘Arsy-Nya pada hari yang tiada naungan selain naungan Allah, yaitu: Pertama, pemimpin yang adil dan jujur. Kedua, seorang laki-laki yang diajak berselingkuh oleh seorang perempuan cantik dan berpangkat, lalu dia mengatakan 'aku takut kepada Allah rabbal 'alamin'. Ketiga, seseorang yang hatinya tertambat di masjid-masjid. 

Keempat, seseorang yang mempelajari Alquran sejak muda dan terus dibacanya sampai tua. Kelima, seseorang yang merahasiakan sedekahnya sehingga apa yang diberikan oleh tangan kanannya tidak diketahui oleh tangan kirinya. 

Keenam, seseorang yang ingat kepada Allah (berdzikir) di tengah-tengah orang banyak sambil melelehkan air matanya karena takut kepada Allah SWT. Ketujuh, dua orang yang masing-masing bermaksud menjalin persaudaraan karena Allah, lalu berpisah juga dalam keadaan demikian." (HR Bukhari dan Muslim)

Syekh Jumah menekankan, ini bukan pertama kali Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya tentang sifat-sifat luhur yang akan menempatkan seorang Muslim ada dalam naungan Arsy. 

Bahkan Imam al-Zarqani menemukan bahwa ada lebih dari 70 sifat luhur itu. Sebagian lain menyebut ada sampai 90 sifat luhur.

"Di antara sifat-sifat luhur itu, ada tujuh yang menjadi jumlah keseluruhan dari sifat-sifat yang akan menempatkan seorang hamba di bawah naungan Arsy Yang Mahapenyayang pada Hari Kiamat," paparnya.

 

Sumber: elbalad 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement