Rabu 23 Feb 2022 06:30 WIB

Abu Hurairah Menerima Pesan dari Setan

Setan memberikan pesan kepada Abu Hurairah.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Abu Hurairah Menerima Pesan dari Setan. Foto:  Agama Kuil Setan (ilustrasi)
Foto: thesatanictemple.com
Abu Hurairah Menerima Pesan dari Setan. Foto: Agama Kuil Setan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Setan merupakan musuh umat manusia dan dia selalu ingin anak cucu Adam celaka di dunia dan akhirat. Namun apa yang terjadi kepada Abu Hurairah setan memberikan suatu kalimat yang padahal dengan kalimat itu dia (setan) takut.

Dikisahkan Ustaz Muhammad Yasir dalam bukunya "Berjalan Jauh Mencari Ilmu" mengisahkan, suatu ketika, Abu Hurairah diminta Nabi Muhammad untuk menjaga' harta zakat Ramadhan di Baitul Mal. Tiba-tiba, seseorang menyelinap ke Baitul Mal dan mengambil makanan. 

Baca Juga

Abu Hurairah memergokinya dan berkata. “Demi Allah akan aku adukan kamu kepada Nabi Muhammad,” ancam Abu Hurairah.

“Aku sangat membutuhkan bahan makanan ini. Keluargaku juga sangat banyak,” jawab orang itu.

Karena merasa kasihan, Abu Hurairah melepaskannya. Keesokan paginya Nabi Muhammad bertanya kepada Abu Hurairah. 

"Wahai Abu Hurairah, apa yang telah dikatakan oleh tawananmu tadi malam?”

“Ya Nabi, tawanan itu bilang ia sangat butuh makan dan punya banyak keluarga. Aku merasa kasihan, lalu melepaskanya," jawab Abu Hurairah.

"la membohongimu, ia akan kembali lagi" kata Nabi Muhammad menasihati. 

"lya, ya Nabi," ujar Abu Hurairah.

Malam berikutnya, orang itu datang lagi mengambil makanan. Abu Hurairah kembali memergokinya dan kembali Abu Hurairah mengancam.

"Akan aku laporkan kamu kepada Nabi!" ancam Abu Hurairah lagi.

"Biarkan aku pergi. Aku sangat butuh makan. Keluargaku juga sangat banyak, Lagi pula, aku tidak akan kembali lagi ke sini," jawab orang itu.

Keesokan paginya, Nabi Muhammad  bertanya lagi kepadaku.

"Wahai Abu Hurairah, apa yang dikatakan tawananmu tadi malam?"

"Ya Nabi, tawanan itu bilang ia sangat butuh makan dan punya banyak keluarga. Aku kasihan padanya, lalu melepaskannya," jawab Abu Hurairah.

"la membohongimu dan suatu saat akan kembali lagi," kembali Nabi Muhammad menasihati.

Malam ketiga, orang itu datang lagi mengambil makanan. Lagi-lagi Abu Hurairah memergokinya.

"Aku benar-benar akan melaporkanmu kepada Nabi."

Tiga kali engkau mengatakan tidak akan kembali lagi ke sini tetapi kamu kembali lagi," jawab laki-laki itu.

“Biarkan aku pergi. Aku akan mengajarkan kepadamu suatu kalimat, yang bermanfaat untukmu,“ jawab laki-laki asing itu.

“Apa itu?” tanya Abu Hurairah. 

“Jika kamu hendak tidur, bacalah ayat kursi 'Allahu laa.ilaha illa huwal hayyul qayyum..'hingga engkau menyelesaikan ayat tersebut. Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari,” ujar laki-laki asing itu.

Abu Hurairah melepaskannya lagi. Ketika menjelang pagi, Rasulullah kembali bertanya kepadanya, “Apa yang telah dikatakan oleh tawananmu tadi malam?”

“Ya Nabi, ia mengajariku suatu kalimat semoga Allah memberikan.manfaat kepadaku dengan kalimat tersebut. Karena itu, aku melepaskannya lagi," jawab Abu Hurairah.

“Kalimat apa itu?” tanya Nabi 

“Ayat Kursi," jawab Abu Hurairah. “Apa yang ia katakan itu benar, walaupun ia terkenal sebagai pendusta. Wahai Abu Hurairah. Tahukah kamu siapa yang bercakap-cakap denganmu selama tiga malam itu?”

“Tidak tahu,” jawab Abu Hurairah.

 "Ia adalah setan?"  pungkas Nabi.

Abu Hurairah berasal daerah Ad-Daus Yaman. Semula seluruh penduduk daerah itu selalu menentang risalah kenabian Muhammad. Kemudian Thufail bin Amru Ad-Dausi, salah satu seorang sahabat Rasulullah datang ke Ad -Daus untuk kembali mendakwahkan islam kepada penduduk di sana. 

Dari sekian banyak penduduk Ad-Daus hanya Abu Hurairah bersedia masuk islam. Selanjutnya pada awal tahun 7 H. Abu Hurairah bertekad untuk hijrah dari negerinya menuju Madinah, tempat Rasulullah tinggal.

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement