Senin 06 Dec 2021 14:21 WIB

Hikmah Meminta Perlindungan Sebelum Membaca Alquran

Sebelum membaca Alquran, seorang qari akan meminta perlindungan dulu kepada Allah.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Hikmah Meminta Perlindungan Sebelum Membaca Alquran. Foto: Alquran (ilustrasi)
Foto: Dok Republika
Hikmah Meminta Perlindungan Sebelum Membaca Alquran. Foto: Alquran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum membaca Alquran, seorang qari akan membaca istiadzah untuk meminta perlindungan kepada Allah Ta'ala dari setan. Dibalik bacaan istiadzah terdapat faedah dan hikmah di dalamnya.

Dikutip dari buku Tajwid Lengkap Asy-Syafi'i karya Abu Ya'la Kurnaedi, istiadzah dapat menjauhkan waswas dan godaan syaitan agar qari atau pembaca Alquran bisa mentadabburi, memahami dan khusyu (Dirasat Ilm it Tajwid lil Mutaqaddimin).

Baca Juga

Imam Ibnul Jazari rahimahullah berkata ketika berbicara tentang pensyariatan istiadzah sebelum qiraah (membaca) Alquran:

"Sesungguhnya ia berfungsi sebagai penyuci mulut dari perkataan kotor dan sia-sia yang telah dilakukannya, di samping sebagai persiapan sebelum membaca Kalamullah (Alquran). Ia merupakan permohonan perlindungan kepada Allah dari kesalahan yang akan muncul sewaktu qiraah, serta pengakuan terhadap kekuasaan-Nya (untuk melindungi), mengingat ketidakmampuan seorang hamba dalam menghadapi musuh yang tersembunyi (syaitan). Sungguh tidak ada yang sanggup untuk mencegah musuh itu kecuali Allah, Rabb yang menciptakannya."

 

Istiadzah dibaca ketika hendak membaca Alquran, sebagaimana dinyatakan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam surat An-Nahl ayat 98. Di antara bentuk bacaan istiadzah adalah

- أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ.

- أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ.

Makna istiadzah di atas adalah, 'Aku meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dari keburukan syaitan yang terkutuk'. (Dirasat Ilm it Tajwid lil Mutaqaddimin)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement