Senin 29 Nov 2021 06:00 WIB

Mengenal Ibnu Khaldun, Ulama Besar Ekonomi Syariah

Tidak hanya ekonomi syariah, Ibnu Khaldun mrmahami syariat, filsafat, hingga politik.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Mengenal Ibnu Khaldun, Ulama Besar Ekonomi Syariah. Foto: Belajar filsafat dan sosiologi bersama Ibnu Khaldun.
Foto: wikipedia
Mengenal Ibnu Khaldun, Ulama Besar Ekonomi Syariah. Foto: Belajar filsafat dan sosiologi bersama Ibnu Khaldun.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Abu Zaid Abdurrahman bin Khaldun Waliyuddin Hadhrami atau biasa dikenal dengan nama Ibnu Khaldun dikenal sebagai ulama besar. Beliau memahami syariat, filsafat, tata bahasa dan sastra Arab, politik, hingga ekonomi syariah.

Cecep Maskanul Hakim dalam buku Belajar Mudah Ekonomi Islam menjelaskan, Ibnu Khaldun menulis karyanya melalui penjelasan berbagai disiplin ilmu. Karya besarnya, Muqaddimah, ditulis untuk menggambarkan bagaimana sebuah peradaban itu lahir, berkembang, dan akhirnya hancur.

Baca Juga

Dalam ilmu ekonomi, karya Ibnu Khaldun mencakup semua dasar pemikiran ekonomi modern. Mulai dari mikroekonomi hingga perdagangan internasional. Karena itu, tidak heran ketika umat Islam menemukan hampir sepertiga karya Muqaddimah nya terdiri dari konsep sosio-ekonomi.

Ibnu Khaldun menulis dalam satu gagasan bahwa sebenarnya konsep-konsep tersebut berhubungan satu sama lain, dan tidak akan mungkin memahami satu konsep tanpa gagasan-gagasan dasar yang ada dalam konsep lainnya.

 

Pemikiran Ibnu Khaldun terkait mikroekonomi misalnya mengenai teori tentang nilai tenaga kerja, suplai-demand, harga dan keuntungan, makro ekonomi tentang peran pemerintah dalam ekonomi negara, hingga makroekonmi mengenai teori uang.

Ibnu Khaldun lahir di Tunisia pada 1 Ramadhan 732 Hijriyah atau 27 Mei 1332 Masehi. Beliau berasal dari keluarga berpengaruh yang bermigrasi dari Sevilla ke Spanyol. Beliau wafat di Kairo, pada 25 Ramadhan tahun 808 Hijriyah. Keturunannya berasal dari Yaman yang hidup di Spanyol pada awal pemerintahan Muslim abad ke-8 Masehi, namun pindah ke Tunisia setelah kejatuhan Sevilla.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement