Ahad 21 Nov 2021 17:04 WIB

Soal Kasus Mafia Tanah, Begini Pandangan Islam

Kasus tersebut memiliki kaitan dengan persoalan amanah yang semestinya dipegang erat-

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
mafia tanah. Ilustrasi
Foto: Blogspot.com
mafia tanah. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus mafia tanah Nirina Zubir, yang menyangkut pemalsuan sertifikat tanah dan menyeret Asisten Rumah Tangga (ART) ibu dari selebriti Nirina Zubir, ramai diperbincangkan saat ini. Kasus tersebut memiliki kaitan dengan persoalan amanah yang semestinya dipegang erat-erat.

Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU), KH Mahbub Maafi Ramdhan menyampaikan, pada prisipnya, amanah dalam Islam adalah salah satu tanda seseorang munafik atau tidak. Orang yang diberi amanah menjadi munafik ketika ia melanggar atau mengkhianati amanah tersebut.

Baca Juga

Rasulullah SAW telah menjelaskan soal ciri-ciri orang munafik. Beliau bersabda, "Jika berkata selalu berdusta, jika berjanji selalu ingkar. Jika diberikan kepercayaan selalu berkhianat. Dan jika memusuhi melampaui batas." (HR Bukhari).

Karena itu, Kiai Mahbub mengingatkan, amanah harus dijalankan sebagaimana mestinya. Bila amanah itu dilanggar, misalnya dengan mengambil hak orang lain dengan cara yang bathil seperti menipu dan memanipulasi sesuatu yang dalam hal ini adalah surat berharga.

 

Allah SWT berfirman, "Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui." (QS Al-Baqarah ayat 188)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement