Sabtu 13 Nov 2021 06:35 WIB

Apakah Umar bin Khattab Bisa Baca Tulis?

Umar bin Khattab adalah sosok berpendidikan dan intelektual

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Umar bin Khattab adalah sosok berpendidikan dan intelektual. (ilustrasi) Khalifah Umar
Foto: tangkapan layar wikipedia
Umar bin Khattab adalah sosok berpendidikan dan intelektual. (ilustrasi) Khalifah Umar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Umar bin Khattab adalah sahabat Nabi yang dijuluki Rasulullah SAW dengan sebutan 'Al-Faruq' yang artinya pembeda. U

mar mendapatkan julukan ini karena kebijaksanaannya dan mampu membedakan kebaikan dan keburukan dengan sangat cerdas. 

Baca Juga

Pada masa awal Islam, Rasulullah SAW memanjatkan doa kepada Allah agar Umar mendapat hidayah dan memeluk Islam.

اللهم أعز الإسلام بأحد العمرين “Ya Allah, muliakanlah agama Islam ini dengan (Engkau memilihkan) satu dari dua Umar.” (HR Thabrani). 

Allah SWT kemudian memilih Umar bin Khathab, dengan memberinya hidayah untuk memeluk Islam. Adapun Umar satu lagi adalah Umar bin Hisyam, yang kemudian dikenal sebagai Abu Jahal.  

Umar bin Khattab adalah salah satu sahabat yang paling dekat dengan Rasulullah SAW. Khalifah kedua umat Islam ini wafat pada tahun ke-23 Hijriyah tepatnya pada 26 Dzulhijjah. 

Umar juga dikenal sebagai salah satu sahabat yang dijamin masuk surga oleh Allah. Dia adalah pemimpin paling terkenal dalam sejarah Islam dan salah satu yang paling berpengaruh. Tidak hanya itu, Umar juga dia dikenal sebagai salah satu ulama para sahabat yang mulia. Namun, apakah Umar bisa membaca dan menulis? 

Berkaitan dengan hal ini, kitab “Subh al-A'sha fi San'a al-Insya” yang ditulis Abu Abbas al-Qalqasyandi, pada bagian ketiga dijelaskan bahwa Abu Bakar bin Abi Daud berkata atas otoritas Ali bin Harb, atas otoritas Hisyam bin Muhammad bun al-Sa'ib, dia berkata: 

Bisyr bin Abdul Malik belajar menulis dari orang-orang Anbar, dan dia pergi ke Makkah, dan menikah dengan Al-Sahba' binti Harb, dan dikatakan bahwa ketika Abu Sufyan bin Harb belajar kaligrafi dari ayahnya, Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu dan sekelompok orang Quraisy juga mempelajarinya, dan Muawiyah bin Abu Sufyan mempelajarinya dari pamannya Sufyan.” 

Seperti yang disebutkan oleh pemikir besar Abbas Mahmud Al-Aqqad tentang masalah ini dalam bukunya “The Genius of Omar”, dijelaskan bahwa Umar bin Khattab mendesak untuk belajar bahasa Arab, karena hal itu dapat memperkuat pikiran. Selain itu, Umar juga menganjurkan untuk menetapkan aturan tata bahasa (nahwu), karena itu adalah dasar dari bahasa Arab. 

Patut dicatat pula bahwa Umar bin Khattab juga merupakan perumus kalender Hijriah, dan selama pemerintahannya Islam mengalami kemajuan yang sangat besar, dan Islam berkembang ke seluruh Irak, Mesir, Libya, Persia, Khurasan, Anatolia timur, Armenia selatan, dan Sijistan. Dengan demikian, negara Islam menyebar ke seluruh wilayah Kekaisaran Persia Sassanid dan sekitar dua pertiga wilayah Kekaisaran Bizantium.

 

 

Sumber: youm7

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement