Rabu 13 Oct 2021 22:53 WIB

Watak Yahudi Pecinta Kekerasan yang Diwanti-wanti Alquran

Yahudi merasa bahwa mereka adalah orang pilihan Allah SWT

Yahudi merasa bahwa mereka adalah orang-orang pilihan Allah SWT. Yahudi Israel (ilustrasi)
Foto: Reuters/Ronen Zvulun
Yahudi merasa bahwa mereka adalah orang-orang pilihan Allah SWT. Yahudi Israel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Negara dan Pemerintah Yahudi saat ini merupakan rezim teroris sejati. Ideologi Yahudi itu memang ideologi kekerasan, keserakahan, dan kebencian, terutama terhadap umat Islam. 

Alquran membenarkan sikap permusuhan dan aksi kekerasan yang merupakan watak keras kepala Yahudi. 

Baca Juga

 لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا

"Sungguh engkau dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya kepada orang-orang beriman adalah orang-orang Yahudi dan orang-orang yang menye kutukan Allah" (QS Al Maidah ayat 82).

Ayat tersebut menunjukkan kepada dunia bahwa Yahudi memang berwatak antipati dan selalu memusuhi kaum beriman, khususnya umat Islam. Dalam sejarahnya, permusuhan Yahudi ditunjukkan, antara lain, dalam bentuk penolakan ayat-ayat Allah, pembunuhan para nabi yang diutus kepada mereka (QS Al Baqarah [2]: 61), pengingkaran janji-janji yang mereka buat sendiri (QS Al Baqarah [2]: 100), dan persekongkolan jahat untuk melawan kebenaran (QS Al Anfal [8]: 30).

Watak Yahudi seperti itu didasari keangkuhan dan egoisitas komunal karena merasa "dianak-emaskan" oleh Allah. 

يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اذْكُرُوا نِعْمَتِيَ الَّتِي أَنْعَمْتُ عَلَيْكُمْ وَأَنِّي فَضَّلْتُكُمْ عَلَى الْعَالَمِينَ

"Wahai Bani Israel, ingatlah nikmat Allah yang telah Aku berikan kepada kalian. Sungguh Aku telah memberikan keutamaan kepada kalian melebihi bangsa lain di muka bumi" (QS Al Baqarah ayat 47). 

Padahal, keutamaan yang dimaksud dalam ayat itu bersyarat, jika mereka mau beriman kepada Allah, mematuhi syariat, dan mensyukuri nikmat-Nya. 

Ketika hijrah dan tinggal di Madinah, Nabi Muhammad SAW mengadakan perjanjian atau "kontrak sosial politik" dengan warga Madinah, termasuk komunitas Yahudi, untuk hidup rukun, damai, dan bersatu. 

Tidak lama setelah ditandatangani, kaum Yahudi berkhianat dan mengingkari kesepakatan bersama. Tidak hanya ingkar janji, pimpinan Yahudi juga licik dan bersekongkol memusuhi Nabi Muhammad SAW dengan menghalalkan segala cara. 

Agresi dan aksi terorisme Yahudi superkeji terhadap Palestina harus dihentikan dengan mengetuk nurani dunia. Nurani kemanusiaan tidak boleh mati. Para pemimpin dunia, khususnya PBB, harus menyuarakan nurani kemanusiaan untuk menyelamatkan masa depan kema nusiaan yang adil dan beradab.

Warga dunia harus bersatu padu menggalang persaudaraan dan solidaritas kema nusiaan universal untuk menghentikan perang yang telah meluluhlantakkan kemanusiaan dan peradaban.  Sudah saatnya dunia Islam bangkit, bersatu, bersimpati, dan berdiri tegak membela hak-hak asasi rakyat Palestina yang dizalimi penjajah Yahudi. 

 

*Naskah ini karya Muhbib Abdul Wahab, tayang di Harian Republika      

 

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement