Sabtu 29 May 2021 05:21 WIB

Imam Syafii Berpesan Hadapi Persoalan Pelik dengan Tafakur

Lawanlah nafsu bicara dengan menutup mulut. Hadapilah persoalan pelik dengan Tafakur

Rep: Ali Yusuf/ Red: Esthi Maharani
Ilustrasi Tafakur
Foto: Mgrol120
Ilustrasi Tafakur

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bertafakur menjadi amalan orang-orang ahli hikmah dalam menyelesaikan segala persoala. Dalam kitabnya Al-Imam Abu Hamid Al-Ghazali menuliskan pesan hikmah Imam Syafi'i.

"Lawanlah nafsu bicara dengan menutup mulut. Hadapilah persoalan pelik dengan Tafakur," kata Imam Syafi'i seperti ditulis Imam Ghazali dalam kitab Al-Munqizh Min Al-Dhalal yang diterjemaahkan KH. R. Abdullah Bin Nuh dengan judul "Tafakur Sesaat Lebih Baik Daripada Ibadah Setahun."

Imam Syafii mengatakan pandangan yang sehat dari segala sesuatu ialah pembebasan dari kesesatan.

"Berpikir cermat berarti selamat. Penyesalan dan keinsafan menyebabkan waspada. Bermusyawarah dengan orang-orang budiman memperkuat keyakinan. Pikirkanlah sebelum mengambil keputusan. Buatlah rencana sebelum terjun. Bermusyawarah sebelum Mengayunkan langkah".

Imam Syafi'i mengatakan, keutamaan itu ada empat. Pertama kebijaksanaan yang berpokok pada Tafakur. Kedua kesopanan yang berpokok pada penahanan nafsu. Ketiga kekuatan yang berpokok pada kekuatan yang sehat. Keempat keadilan yang berpokok pada keseimbangan jiwa.

"Demikian sejumlah ulama mengungkapkan mengenai Tafakur," kata Imam Ghazali

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement