Sabtu 24 Oct 2020 05:15 WIB

Penjelasan Buya Hamka Soal Wanita dalam Pandangan Islam

Buya Hamka menafsirkan ayat Alquran tentang wanita.dalam pandangan Islam.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Muhammad Hafil
Penjelasan Buya Hamka Soal Wanita dalam Pandangan Islam. Foto: Tafsir Al Azhar Buya Hamka
Foto: google,com
Penjelasan Buya Hamka Soal Wanita dalam Pandangan Islam. Foto: Tafsir Al Azhar Buya Hamka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Laki-laki dan perempuan memiliki derajat yang sama di hadapan Allah. Selain itu, perempuan juga dipandang mulia dalam Islam. Hal itu terbukti dari asal-usul manusia yang terdapat dalam Surat An-Nisa ayat 1 :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَٰحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَآءً ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِى تَسَآءَلُونَ بِهِۦ وَٱلْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

Baca Juga

Yā ayyuhan-nāsuttaqụ rabbakumullażī khalaqakum min nafsiw wāḥidatiw wa khalaqa min-hā zaujahā wa baṡṡa min-humā rijālang kaṡīraw wa nisā`ā, wattaqullāhallażī tasā`alụna bihī wal-ar-ḥām, innallāha kāna 'alaikum raqībā

Artinya : “Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu, yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan, betakwalah kepada Allah, yang dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya, Allah selalu menjaga dan mengawasimu.

Dijelaskan dalam buku Buya Hamka Berbicara tentang Perempuan oleh Hamka, tafsir di atas tentang asal-usul kejadian manusia adalah satu. Tafsir dari satu itu terdiri dua macam. Pertama, pada mulanya Allah hanya menjadikan satu diri, Adam. Lalu dari diri Adam, Allah ciptakan Hawa. Sedangkan tafsir lain dikatakan pada penggalan nafsin wahidatin bukanlah semata-mata tubuh besar, melainkan pengertian biasa, yaitu diri.

Diri manusia sebenarnya satu lalu dibagi dua, satu menjadi laki-laki dan satunya lagi menjadi perempuan. Meskipun berbeda, laki-laki dan perempuan, mereka sama-sama manusia. Karena asal satu dibagi menjadi dua mereka juga saling memerlukan satu sama lain.

Hidup belum lengkap jika keduanya belum dipertemukan. Ini yang menjadi asal-usul berkembang-biaknya manusia sejak dunia ini dihuni. Ayat pertama surat An-Nisa diawali dengan anjuran kesadaran kepada diri untuk takwa kepada Allah. Apabila manusia telah mempergunakan akal yang waras dan melihat alam di sekelilingnya, dia akan sampai kepada kesimpulan dalam alam ini ada penguasa Maha Tinggi, Allah.

Pembahasan lain persoalan antara manusia tentang hubungan satu dengan lain yaitu, hubungan keluarga, hubungan darah, dan hubungan kasih sayang. Dalam ayat ini dua hal bertemu dan menjadi persoalan. Pertama, Allah sebagai Maha Pencipta alam dan insan.

Kedua arham, yaitu silaturahim atau kasih sayang dan hubungan di antara satu sama lain. Manusia tidak dapat datang sendiri ke alam dunia. Dia datang dari rahim dari hubungan ayah dan ibu. Dalam rahim, manusia dikandung dan dilindungi sampai dia lahir setelah melalui muthfah, ‘alaqah, dan mudhgah, sembilan bulan sepuluh hari.

Ayat pertama dalam surat An-Nisa hanya salah satu ayat dari banyak ayat yang mengistimewakan perempuan. Bahkan, banyak juga perempuan terhormat dan mulia yang diceritakan dalam Alquran. Misal, Ibunda Nabi Isa AS, Maryam yang dipakai namanya dalam surat Maryam.

Selain itu disebut juga ibunda Nabi Musa yang diperintahkan membuang anaknya ke dalam arus Sungai Nil dan kakak perempuan yang disuruh ibunya melihat ke mana adiknya terhanyut. Adapula istri pertama Nabi Ibrahim AS, Sarah yang disebutkan dalam Alquran didatangi oleh malaikat utusan Allah untuk menyampaikan pesan Allah, meskipun dia sudah tua, dia akan melahirkan anak laki-laki yang bernama Nabi Ishaq AS. Dari contoh-contoh di atas dapat disimpulkan, perempuan sangat dimuliakan dalam Islam. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement